CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 25 Juni 2013

Analisis Makrotekstual

Pemahaman konteks situasi dan budaya dalam wacana dapat dilakukan dengan berbagai prinsip penafsiran dan prinsip analigi. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah:
1.      Prinsip penafsiran personal
Prinsip penafsiran personal berkaitan dengan kesungguhannya yang menjadi partisipan dalam suatu wacana.
2.      Prinsip penafsiran lokasional
Prinsip ini berkenaan dengan dengan penafsiran tempat atau lokasi terjadinya suatu situasi (keadaan, peristiwa, dan proses) dalam rangka memahami wacana (Sumarlam, 2009:46).
3.      Prinsip penafsiran temporal
Prinsip penafsiran temporal berkaitan dengan pemahaman mengenai waktu . berdasarkan hal tersebut kita dapat menafsirkan kapan atau berapa lama waktu terjadinya suatu situasi (peristiwa, keadaan, proses) (Sumarlam, 2009:46).
4.      Prinsip analogi
Prinsip analogi digunakan sebagai dasar, baik oeh penutur maupun mitra tutur, untuk memahami makna dan mengidentifikasi maksud dari (bagian atau keseluruhan) sebuah wacana (Sumarlam, 2009:46).
5.      Prinsip inferensi
Inferensi adalah proses yang harus dilakukan oleh komunikasi (pembaca/penulis/penutur) untuk memahami makna yang secara harfiah tidak terdapat dalam wacana yang diungkapkan oleh komunikator (pembaca/penulis/penutur).
6.      Diksi (pilihan kata)
Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan; dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengarnya (Keraf, 1984:24).

 
DAFTAR PUSTAKA
Pamungkas, Sri. 2012. Bahasa Indonesia dalam Berbagai Perspektif. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar